Ada banyak cara untuk seseorang menerjemahkan rasa solidaritasnya terhadap sesama, terlebih bagi seorang kawan pada sahabat yang super seperti Anda, semoga Tuhan melihat ini sebagai bentuk tanda setuju dari Saya dan sebagai suntikan semangat untuk kita agar menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.Sedikit ulasan mengenai bagaimana cara menghadapi fase pelamaran untuk perusahaan maupun instansi. Saya berbicara sebagi orang yang merasa diberuntungkan takdir karena pernah melewatinya, perlu diingat bahwa disini tidak ada sedikitpun maksud pengguruan apapun, dan semoga tulisan ini menjadi pembukti baik bahwa menulis merupakan kesukaan positif yang patut diminati, dengan harapan semoga bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.
Mulai dari persyaratan.
Banyak sekali orang yang bingung dan bimbang mengenai bagaimana cara melamar/mengajukan diri sebagai karyawan disuatu perusahaan, padahal pada prinsipnya perusahaan tidak menetapkan aturan spesifik terhadap bentuk surat ataupun apa-apa saja yang akan dikirimkan oleh pelamar. Memang, perusahaan memberikan syarat ketentuan dibrosur pengumuman perekrutan karyawan, tapi bisa dibilang itu hanya sebuah formalitas.
Sebenarnya yang diminta perusahaan dari calon pelamar adalah kesungguhan, inisiatif, dan penonjolan diri dari pelamar itu sendiri, taruh saja perusahaan menetapkan syarat berupa :
1. Surat Lamaran
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Foto Kopi Ijazah
4. Dsb.
Akan tetapi kita bisa menyelipkan lebih dari satu foto, mungkin beberapa lampiran seperti sertifikat, atau bisa juga kita membubuhi beberapa bukti fisik bahwa kita pernah bekerja disuatu tempat, menggunakan amplop yang menarik perhatian tapi hindari berlebihan, dan ada beberapa pelamar yang memang menyertakan surat pribadi yang isinya mengenai detail bagaimana pelamar menerjemahkan keseriusannya dengan bahasanya sendiri (sebagai saran yang ini tidak begitu berpengaruh).
Dari situ muncul pertanyaan?
Apakah itu salah? Apapkah perusahaan menolak? TIDAK!
Justru perusahaan lebih mengapresiasi keniatan pelamar dan bisa jadi hal seperti itulah yang akan menjadi pertimbangan HRD (Bagian pengurus karyawan)
Selesai bahasan persyaratan kini beralih ketahap wawancara.
Wawancara pada dasarnya adalah jembatan bagi wartawan (disini HRD perusahaan) dengan narasumber (Pelamar), didalam perekrutan karyawan wawancara sangat diwajibkan karena dengan cara itulah HRD bisa melihat bobot dari pelamar kerja.
Kesalahan fatal dari pelamar adalah terlalu bernafsu untuk diterima diperusahaan tersebut sehingga dampaknya adalah setiap kali menjawab pertanyaan hampir seluruh kata yang diucapkan bernada ngotot, parahnya si pelamar terlalu dini membicarakan gaji, enak-tidak enaknya kerja dibagian yang diharapkan, bahkan ada yang tidak sadar menunjukan kelemahanya karena merasa agar dikasihani. Itu sangat fatal!
Bernafsu atau ambisi memang harus tapi mau tidak mau kita harus mengimbangi dengan akal sehat, minimal sejajar dengan ego.
Beberapa pertanyaan bisa muncul tanpa diduga dan bagi pelamar yang menetapkan secara kongkrit--dengan mindset tetap—cenderung diam terlalu lama karena perasaan kagetnya muncul lebih besar. Rileks saja, tetapkan pemikiran siap pada apapun yang akan dipertanyakan, untuk hal seperti ini bisa dibilang hal yang ghaib yang artinya kita tidak bisa memprediksi secara jitu, olehkarenanya doa sangat berperan didalam situasi seperti itu.
Contoh dasar penjawaban dari pertanyaan yang umum dari perusahaan:
Anggap ini adalah perusahaan Hotel.
1. Kenapa Anda memilih perusahaan ini?
PENJELASAN: Perusahaan ingin mengetahui apa saja yang Anda ketahui mengenai perusahaan tersebut, Anda juga diharapkan bisa memberi alasan jelas, upayakan agar jawaban Anda meliputi pengertian dasar perusahaan, keminatan yang ada pada diri Anda yang sesuai untuk perusahaan, dan gambaran mengenai masa depan jika Anda bisa bekerja diperusahaan tersebut.
JAWABAN: Saya merasa mempunyai bakat dalam pelayanan dan bekerja disini menjadikan saya bisa merealisasikan kemampuan saya, terlebih perusahaan ini sangat bagus dibidang itu.
2. Apa yang akan Anda berikan ke perusahaan ini?
PENJELASAN: Disitu perusahaan ingin Anda menggambarkan segala sesuatu yang akan Anda beri/janjikan ke perusahaan, jawablah dengan meyekinkan perusahaan dengan janji yang masuk akal, jangan terlalu muluk-muluk karena itu justru akan menimbulkan keraguan terhadap diri Anda.
JAWABAN: Saya menyukai kerja keras dan siap dipekerjakan secara tim maupun personal, kesetiaan saya pada pekerjaan saya harap bisa menjadi penguat kesungguhan saya atas pekerjaan ini.
3. Rencana berapa lama Anda akan bekerja disini?
PENJELASAN: Jawablah dengan pemaparan, jangan bicara waktu spesifik.
JAWABAN: Saya siap dipekerjakan untuk waktu singkat atau lama sesuai kebijakan perusahaan, tapi saya pastikan saat saya mulai bekerja maka perusahaan akan memberikan saya waktu lebih banyak karena konsistensian saya dalam bekerja.
4. Berapa gaji yang Anda harapkan?
PENJELASAN: Jangan sekali-kali menyebut angka, atau bahkan menjawab “terserah”, itu sangat tidak membantu. Jawaban penengah dengan kejelasan sangat disarankan.
JAWABAN: Saya mengikuti peraturan penggajian dari perusahaan, sayapun siap untuk disesuaikan gajinya dengan kinerja saya.
NAMUN jika tetap ditanya mengenai target gaji perbulan, jawablah dengan jujur dan bahasa yang layak.
Misal: Saya akan sangat senang apabila bisa menembus 1 juta dalam ukuran saya sekarang ini, tetapi kebijakan perusahaan akan lebih bisa saya terima.
5. Apakah Anda juga melamar perusahaan lain?
PENJELASAN: Disini Anda diuji untuk jujur dengan segala resiko jawaban, tetapi sbenarnya perusahaan tidak perduli apakah jawabanya IYA/TIDAK, jujur dan tidaknya jawaban anda adalah penentu keberuntungan diterima.
JAWABAN: TIDAK, (jika memang tidak)
IYA, (jika iya, dan usahakan jangan terlalu banyak menjelaskan)
6. Apakah Anda pernah bekerja sebelumnya? Kenapa anda keluar/berhenti?
JAWABAN UNTUK YANG PERNAH: Ya, saya pernah bekerja diperusahaan A dan saya berhenti karena (jawab dengan alasan positif) dan saya ingin mendapat pekerjaan yang lebih sesuai dengan bidang yang saya minati.
JAWABAN UNTUK YANG BELUM PERNAH: Belum, dan sekarang saya ingin memulai karir saya sebagai orang yang bekerja. Karena memang sebelumnya saya sedang study.
Itulah enam pertanyaan teratas dari survei terbanyak.
Kuncinya adalah pengetahuan jelas dari perusahaan, cara penyampaian yang menengahi artinya tidak terlalu meninggikan perusahaan/diri dan tidak menjawab jawaban yang berbau “TERSERAH”, jika ditanya apakah bersedia kerja TIM atau kerja lembur, jawablah dengan tegas bahwa anda BISA!
Pemilihan kata yang tepat sangat berarti besar,itu mencermikan anda adalah pribadi yang berpengetahuan. Pertanyaan bisa saja dengan kalimat lain, jawaban Anda pun bisa divariasikan/disesuaikan, yang terpenting Anda sudah tau maksud dari intisari gambaran contoh diatas.
Sangat penting bagi Anda untuk menahan ambisi dan ego agar bisa diterima, karena mimik wajah dapat mengisyaratkankan suasana hati yang sebenarnya. fokus terhadap interview Anda
- Jangan pernah sebutkan KELEMAHAN Anda dangan berbicara yang bernada mengeluh apalagi meminta kasihan dari perusahaan.
- Jangan menjelaskan apa yang tidak ditanyakan.
- Jangan terlalu lama berpikir, dalam merangkai kata usahakan sambil mengucap kata-kata awal dengan intonasi dipanjangkan.
- Jika diberi kesempatan bertanya, ajukan satu atau dua pertanyaan yang berhubungan dengan perusahaan.
- Berdoa karena doalah yang akan memudahkan usaha.
Semoga dengan penjelasan ini Anda lebih mengerti dan mempunyai gambar jelas mengenai step mencari/melamar pekerjaan.
“Jika pekerjaan yang Anda cari, maka hasil akan ikut serta didalamnya. Jika tahta dan uang yang Anda nafsukan, maka pekerjaan adalah hal sulit untuk didapatkan”
Terima kasih telah berkunjung.
Jangan lupa tinggalkan kritik & saran nya...
# orang bijak s'lalu meninggalkan jejak
(^o^)/
Terima kasih telah berkunjung d blog
BalasHapussederhana ini..
jangan lupa tinggalkan kritik & saran nya...
# orang bijak s'lalu meninggalkan jejak
(^o^)/